Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif

By: Johan Supriyanto, S.Kom. - November 08, 2017
Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif - Pada penelitian kualitatif sumber data ditentukan dan disesuaikan dengan tujuan dari penelitian. Proses pengumpulan data mengutamakan perspektif emic (mengutamakan bagaimana seorang responden menafsirkan dan memandang dunia sekelilingnya). Penelitian ini sesuai dengan jenis datanya, menggunakan metode pengumpulan data: pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data tersebut merupakan ciri khas dalam penelitian kualitatif. Berikut ini adalah uraian dari metode pengumpulan data tersebut.
Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif

1. Pengamatan Partisipatif
Metode ini secara langsung dilakukan dengan mengamati tentang keadaan di lapangan, baik itu yang berupa keadaan fisik ataupun perilaku yang terjadi ketika berlangsungnya suatu peneltian. Observasi dalam pengertian semmpit maksudnya yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang diselidiki.

Menurut Darmiyati Zuchdi (1997: 7) pengamatan memiliki maksud kalau pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dengan subjek penelitian ataupun informan dalamm sebuah setting selama pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis tanpa memperlihatkan diri sebagai peneliti. Melalui cara inilah antara peneliti dengan yang diteliti secara timbal balik akan berinteraksi . Pada hal inilah peneliti memandang yang diteliti bukanlah objek atau subjek peneliti namun sebagai responden yang kedudukannya sebagai kolega atau teman sejawat. Aktivitas mereka segala sesuatunya tidak bisa ditetapkan (undertermine), dan bisa secara bersama-sama membangun data penelitian. Menurut Noeng Muhadjir (1996: 125) antara peneliti dan subjek penelitian keduanya menyatu tidak pilah secara dikotomik.

Supaya mendapatkan data penelitian yang lebih tepat, maka pada setiap masalah penelitian yang berhubungan dengan hasil observasi selalu dicatat. Sehingga pada pengamatan ini peneliti memakai alat tulis untuk alat bantu pengamatan. Sedangkan pada saat membuat catatan di lapangan, akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian deskriptif dan reflektif. Bagian deskriptif mencatat detail kejadian yang sifatnya tidak evaluatif. Deskripsi ini terdiri dari dimensi-dimensi fisik, perilaku, aktifitas dan perasaan peneliti ketika melakukan pengamatan.

Dari hasil catatan lapangan bagian reflektif mencatat mengenai kerangka ide, pikir, dan juga perhatian peneliti yang isinya penammbahan ide, metode, hubungan antar data, konflik dan dilematik dan hal- hal yang bersifat untuk memperjelas bagian yang kurang jelas. Catatan lapangan dilaksanakan ketika antara waktu berakhirnya pengamatan dengan pengamatan selanjutnya. Maksud dari pencatatan antar waktu ini yaitu supaya tidak terjadi kerancuan antara hasil pengamatan yang satu dengan pengamatan selanjutnya, selain itu juga untuk menghindari masuknya konsep-konsep yang bukan berasal dari hasil pengammatan. Perpaduan antar catatan-catatan singkat dan hasil diskusi pada pengamatan yang serupa, peneliti menganggap sebagai hasil catatan lapangan yang telah sempurna.

2. Wawancara mendalam
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk memperoleh informmasi mmelalui cara bertanya secara langsung kepada responden. Menurut Masri Singarimbun (1989:192) wawancara atau interview adalah sebuah proses tanya jawab antara 2 orang atau lebih berhadapan secara langsung atau juga melalui media.

Keduanya secara langsung berkomunikasi baik dilakukan dengan persiapan ataupun tanpa persiapan atau terstruktur maupun tidak terstruktur. Sehingga antara pertanyaaan dan jawaban bisa didapat seara langsung dalam sebuah konteks kejadian secara timbal balik. Dengan begitu maka wawancara di dalam penelitian adalah proses interaksi komunikasi antara peneliti dengan subjek penelitian, informan ataupun key informan melalui cara tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi atau data.

Wawancara mendalam dilaksanakan secara beba namun tetap terkontrol dengan baik. Sehingga dengan begitu data yang diperoleh ialah data yang luas dan mendalam, namun tetap memperhatikan unsur terpimpin yang dapat memungkinkan masih terpenuhinya prinsip-prinsip reliabilitas dan komparabilitas secara langsung bisa terarah dan terpihak pada msalah-masalah yang diteliti. Meskipun draft wawancara dipakai dalam wawancara ini, namun pada pelaksanaannya wawancara disesuaikan dengan situasi yang ada dan dibuat bervariasi agar tidak kaku.

Sama halnya seperti teknik pengumpulan data dan observasi, maka pada wawancarapun hasilnya direkam dan dicatat untuk menghindari terjadinya kesalahan “recording”. Selain itu peneliti juga memakai teknik recall (ulangan) yaitu memakai pertanyaaan yang serupa mengenai suatu hal. Itu dimaksudkan agar mendapatkan kepastian jawaban dari responden. Jika hasil jawaban pertama dan berikutnya sama, mmaka data bisa dikatakan sudah final.

3. Analisis Dokumen
Maksud dari pengumpulan data melalui teknik ini yaitu untuk melengkapi hasil data yang didapat dengan interview dan observasi. Diharapkan dengan analisis dokumen ini data yang dibutuhkan benar-benar valid. Dokumen yang bisa digunakan sebagai sumber yaitu foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan penelitian, dan data tertulis yang lain.

Itulah uraian dari kami tentang Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif. Semoga uraian di atas dapat membantu anda dalam melakukan penelitian.

Artikel Terkait